Minggu, 07 April 2013

Gambaran UMUM Tanah Karo





Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah Brastagi dan Kabanjahe. Brastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil Markisa Jus yang terkenal hingga seluruh nusantara. Berastagi merupakan
sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Jarak Kecamatan ini dengan pusat pemerintahan kabupaten sendiri yakni Kabanjahe adalah 10 km, dengan ibukota provinsi yakni Medan adalah 65 km. Sementara jarak ke desa/kelurahan yang terjauh adalah 9 km. Secara administratif Kecamatan Berastagi terdiri dari 5 desa swasembada yakni Desa Doulu, Desa Sempa Jaya, Desa Rumah Berastagi, Desa Guru Singa dan Desa Raya serta 4 daerah kelurahan yakni Kelurahan Gundaling I, Kelurahan Gundaling II, Kelurahan Tambak Lau Mulgap I dan Kelurahan Tambak Lau Mulgap II. Serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1)   sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
2)   sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabanjahe
3)   sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat
4)   sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiga Panah
Kecamatan Berastagi terletak di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 375 m dari permukaan laut dan suhu maksimumnya adalah 22º Celcius sedangkan suhu minimum adalah 16º Celcius. Topografi Kecamatan Berastagi datar sampai dengan berombak 65%, berombak sampai dengan berbukit 22%, berbukit sampai dengan bergunung 13% dengan tingkat kesuburan tanahnya sedang sampai dengan tinggi didukung lagi dengan curah hujan rata-rata 2.100 sampai dengan 3.200 mm pertahun.
Keadaan ini menjadikan daerah Berastagi sangat baik sebagai daerah pertanian. Seluruh daerah pertanian yang terdapat di Berastagi digunakan dengan seefektif mungkin. Luas keseluruhan daerah Kecamatan Berastagi adalah 3050 Ha, yang terdiri dari areal pemukiman penduduk, perladangan/persawahan, pariwisata, bangunan umum, dan lain lain.
            Pada umumnya mata pencaharian utama masyarakat Berastgai adalah bertani. Hal ini disebabkan lahan pertanian yang sangat subur, sehingga sebagian besar penduduk Kecamatan Berastagi bekerja sebagai petani khususnya bagi mereka yang tinggal dan memiliki lahan pertanian di daerah pedesaan, seperti di Desa Doulu, Desa Sempa Jaya, Desa Rumah Berastagi, Desa Raya dan Desa Guru Singa. Hal ini terjadi mengingat bahwa di daerah pedesaan tersebut sebagian besar masih berupa lahan-lahan pertanian sehingga sangat mendukung bagi para penduduk untuk mengusahakannya dengan menanami tanaman-tanaman pertanian atau bertani. Sementara bagi daerah-daerah di Kecamatan Berastagi khususnya yang telah merupakan daerah-daerah kelurahan dan dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pengusaha baik besar maupun kecil, pengrajin/industri kecil, buruh industri dan bangunan, sopir, Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI, pegawai swasta, pensiunan,dan sebagainya.
Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang sering disebut sebagai atau “Taneh Karo Simalem”. Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah disebut trites.Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-. Trites ini bahannya diambil dari isilambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran.Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan favorit yang suguhan pertama diberikan kepada yang dihormati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar